Pesantren dan Nahdlatul Ulama’


Judul: Pesantren dan Nahdlatul Ulama’

Penulis: KH. MA. Sahal Mahfudl

Tahun terbit/Penerbit:

Tebal:

Buku kompilasi makalah Kiai Sahal ini menghadirkan dua tema besar yang saling berkaitan erat dalam kehidupan sosial, dan tradisi keagamaan Indonesia, yaitu pesantren sebagai pusat pendidikan Islam asli Indonesia, dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar yang tumbuh dari akar tradisi pesantren. Meskipun kedua tema ini tidak dibahas dalam satu narasi yang utuh, buku ini memadukan keduanya dalam satu buku, mengingat keduanya memiliki kontribusi penting dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di Indonesia. 

Dalam buku ini, terdapat 4 bagian pengelompokan makalah: pertama, sejarah dan dinamika pesantren, berisi 11 makalah yang memulai pembahasan dari Sejarah dan dinamikan pesantren dalam perjuangan bangsa hingga upaya pembaruan dan tantangan modernisasi yang dihadapinya. Dalam bab pertama ini juga membahas topik madrasah, sebagai sebagai bagian penting dalam transformasi sistem pendidikan Islam formal di pesantren. Kedua, Pesantren Menjawab Tantangan Masyarakat, berisi 7 makalah yang membahas bagaimana tantangan pesantren dan santri untuk merespons dinamika masyarakat yang semakin plural dan kompleks. Makalah-makalah ini menegaskan pentingnya penguatan ulumuddin dalam menghadapi tantangan modern, serta peran pesantren dalam membina umat agar tetap relevan di era perkembangan zaman. ketiga, Khittah NU, berisi 10 makalah menguatkan komitmen dan arah perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam menghadapi perkembangan zaman. Penegasan NU Kembali pada Khittah NU 1926, menegaskan landasan ideologis yang harus diaktualisasikan dalam menjalankan peran sosial, politik, dan keagamaan. Selain itu, terdapat pula pesan untuk organisasi pergerakan dalam NU seperti GP Ansor dan Fatayat NU untuk menyongsong era global. Dan keempat, Dakwah Ahlu as-Sunnah Wa al-Jama’ah, berisi 9 makalah yang membahass pentingnya dakwah Nahdlatul Ulama dalam mengaktualisasikan ajaran Islam yang moderat dan kontekstual, baik melalui dinamika pengambilan keputusan dalam forum Bahtsul Masail, lembaga Pendidikan kader ulama, musyawarah syuriah NU serta peran organisasi perempuan dalam mendukung kiprah dakwah NU. Di sinilah nilai Aswaja menjadi pijakan dalam menjaga kesinambungan dakwah yang adaptif, terbuka, dan memberdayakan masyarakat.

Semua makalah ini disampaikan langsung oleh Kiai Sahal Mahfudh dalam berbagai forum penting seperti seminar, halaqah, temu wicara, dan diskusi yang diselenggarakan oleh pesantren, organisasi NU, serta lembaga pendidikan di berbagai daerah. Salah satu pesan Kiai Sahal dalam makalah yang berjudul mengkritisi Pendidikan pesantren “Paradigma pendidikan pesantren harus menguatkan nilai-nilai seperti pluralitas, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, keadilan, dan kemerdekaan individu sebagai dasar perubahan sosial yang adil dan demokratis.” Makalah-makalah ini menjadi bagian penting dari refleksi dan arahan Kiai Sahal dalam memperkuat peran pesantren dan NU menghadapi tantangan masyarakat dan perkembangan zaman.

Posting Komentar

0 Komentar